Dari Blogspot Ke WordPress

“Susah, Ry, pindah dari Blogspot ke WordPress! Endingnya pasti nggak beraturan.”

Begitu keluhan seorang rekan soal migrasi dari Blogger atau Blogspot ke WordPress. Belum lama, Mas Ario (@sheggario) juga punya keluhan yang sama ketika hendak pindah dari Blogspot ke WordPress. Masa sih sesusah itu?

Memang sih, ada beberapa kendala yang sering jadi keluhan mereka yang ingin pindah dari Blogger ke WordPress. Yang paling sering saya dengar adalah gambar yang tidak ikut termigrasi. Begitu juga dengan comments dan tags, kadang jadi ngaco ketika dipindah ke WordPress.

Well, migrating to WordPress is actually not difficult at all. Tidak ada trik khusus sama sekali. Semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan gratis. Berikut ini caranya kamu bisa pindah dari Blogger ke WordPress dengan mudah.

Dua Plug-in Yang Nggak Rahasia-Rahasia Banget

Trik utama migrasi dari Blogspot ke WordPress adalah: jangan pakai plug-in bawaan WordPress. I know, this sounds weird. Biasanya kan kita langsung masuk ke menu Tools > Import, kemudian install importer yang disediakan WordPress, sebelum akhirnya bisa import file XML dari Blogspot.

Sayangnya, saya harus bilang kalau importer bawaan WordPress tidak se-reliable itu. Importer ini lebih sering ngaconya ketimbang benernya, terutama kalau sudah urusan import gambar.

What you need to use is this: Blogger Import Extended.

Alih-alih harus export file XML secara manual, plug-in ini jauh lebih sederhana. Kamu cuma perlu login dan authorise dengan menggunakan akun Blogger kamu. Kamu juga bisa memilih blog mana yang mau diimport. Ini penting kalau kamu punya lebih dari satu blog dalam satu akun.

Blogger Import Extended akan secara otomatis membaca data yang harus diimport, termasuk posts, static pages, tags dan images. Proses importnya memakan waktu lumayan lama, dan baiknya selama proses itu berjalan jendela Blogger Import Extended tetap terbuka.

Categories & Tags

Now, soal categories dan tags, sayangnya kamu tetap harus ubah secara manual. Blogger dan WordPress menggunakan categories dan tags secara berbeda. Ketika proses import selesai, kamu akan melihat banyak sekali kategori baru di WordPress, terutama kalau kamu sering menggunakan tags di Blogger.

Dari menu Posts > Categories, kamu bisa merapikan kategori yang diimport dari Blogger. Agak merepotkan sih, memang, tapi sama sekali tidak sesusah yang dibayangkan kok.

URL Redirect

Di bagian sebelumnya, saya bilang ada dua plug-in WordPress yang jadi kunci sukses migrasi dari Blogger ke WordPress. Saya baru bahas satu; lalu yang kedua apa?

Plug-in kedua yang harus kamu install adalah Blogger to WordPress. Plug-in ini fungsinya adalah untuk forwarding para pengunjung di blog kamu yang lama ke WordPress blog yang baru.

Setelah plug-in ini terinstall, ada beberapa langkah sederhana yang harus dilakukan. First, kamu perlu klik tombol Start Configuration. Jika proses import sebelumnya berjalan dengan baik, kamu akan melihat nama blog yang sudah diimport di halaman berikutnya. Klik Get Code, dan plug-in ini akan membuat serangkaian kode HTML.

Login ke akun Blogger kamu, kemudian edit HTML tampilan blog yang sedang kamu migrasi. Copy-Paste kode dari Blogger to WordPress ke halaman HTML blog kamu yang lama; be sure to replace all the old codes with the new ones.

Klik Save Template, and that’s it! Kembali ke plug-in Blogger to WordPress, sekarang kamu bisa mencoba konfigurasi forwarding yang sudah dibuat tadi. Jika tidak ada masalah, pengunjung yang mengakses blogkamu.blogspot.com/2016/01/artikel-kamu.html akan diforward ke artikel yang sama di WordPress.

Hope that helps!

Kalau kamu suka tutorial seputar web, WordPress, dan blogging semacam ini, let me know in the comments section below. I will post more of them in the future.

7 Comments

  1. Saya juga baru pindah ni mas, memang yang bikin repot benerin tag 🙂
    jadi kalau buat ngatasi 404 di artikel (interlink) bisa pake plugin url redirect, bener ga mas?
    soalnya saya masih pake permalink bawaan blogger

  2. Mutia Nurul Rahmah Reply

    lagi bertapa mikir pindah engga yaaah…
    thx tipsnya yaa mas…

  3. Kalau cara bawaan WordPress emang kurang memadai. Apalagi jika hosting yang kita gunakan membatasi ukuran file yang diupload (seriously, ada yang membatasi 2MB).

    Dijamin gagal lah. Hahaha…

Leave A Reply

Navigate