Another frequently asked question: milih domain yang bagus buat blog itu bagaimana sih? Well, saya mau mulai artikel ini dengan bilang kalau nggak ada aturan baku seputar domain yang baik dan benar itu harus seperti apa. Terserah! Saya, misalnya, lagi tergoda beli domain KecoaBunting.com; belum kepikiran saja mau buat apa.
Kenapa nama domain itu penting?
Nama domain itu mirip kaya nama kita. Kalau sudah dipilih dan dipakai, agak susah untuk ganti ke domain lain. Bisa saja sih ganti domain di tengah jalan, tapi biasanya kemudian terasa seperti mulai lagi dari awal.
Saya pernah mengalami ini, dulu. Awalnya, pakai nama domain lain karena pendek dan mudah diingat. Jalan beberapa bulan, domain yang saya pakai ditawar orang dengan harga yang lumayan. Jadilah dijual, kemudian pindah ke mozta.com sampai sekarang.
Ketika akhirnya pindah, semuanya mulai dari awal. SEO, stats, backlinks; semuanya mulai dari 0. Untungnya, saya memang berniat lebih fokus ke teknologi waktu pindahan dulu. Jadi sekalian rebranding (duh, kok berat banget ya bahasanya?) dan ganti tampilan total.
Jadi, bagaimana caranya pilih domain yang bagus?
Ada beberapa hal yang bikin sebuah domain masuk kategori ‘bagus’, antara lain:
- Pendek
Nama domain jangan panjang-panjang. Ini nama domain, bukan curhatan orang yang baru ditolak gebetannya. Idealnya, nama domain tidak lebih dari 10 karakter. 6-8 malah lebih bagus. mozta.com malah cuma 5 kan?
Actually, itu juga kenapa saya pakai mozta.com. Waktu itu, saya cari domain paling pendek yang saya punya. Tentunya yang paling menarik juga. Entah kenapa, nama “Mozta” sepertinya klik.
- Gampang Diingat
Untuk yang satu ini, ada beberapa blogger top yang sukses banget memilih nama domain yang mudah diingat. Naked-traveler.com, indohoy.com, cumilebay.com, semua punya identitas yang kuat. Orang juga gampang ingat dengan nama-nama ini.
Iya, domain harusnya semudah mungkin diingat. Ambillah contoh KecoaBunting.com tadi. Mungkin bukan nama yang masuk akal, malah cenderung absurd, tapi kalau dipakai dengan benar, dengan content yang kuat, orang akan mudah ingat dengan domain tadi.
Sebagai blogger, tentu kita maunya blog kita diingat orang. And it all starts with a good, easy-to-remember domain name.
- Konsisten
Kalau kamu aktif di social media, dan kamu sudah punya handle yang dikenal orang, ada baiknya gunakan nama domain yang sama. Tentunya ini juga tergantung kebutuhan. Ini membantu orang untuk ingat nama domain yang kita pakai, dan sangat membantu ketika kita ingin lebih serius branding di internet.
- Mudah Diucapkan & Mudah Dieja
Untuk yang satu ini, mozta.com sebenarnya agak ‘salah’. Kenapa? Karena ada huruf “z” di dalamnya. Ketika diucapkan, “Mozta” bisa terdengar seperti “Mosta”, dan orang bisa saja salah mengunjungi web lain. Sayangnya, ketika saya mulai merasa kerepotan, saya sudah terlanjur sayang sama domain ini. Jadi ya sudah, dijalani saja. Memang kadang merepotkan, tapi semoga kami bisa segera menikah.
Ada beberapa huruf lain yang juga sebaiknya dihindari. “V” misalnya, ketika dibaca mirip dengan “F”. Begitu juga dengan “Q” dan “X”. Double-check sebelum memutuskan untuk menggunakan domain tertentu supaya tidak repot di kemudian hari.
Seperti saya bilang di awal, ini hanya tips, bukan aturan baku yang harus diikuti. Pada akhirnya, semua tergantung dengan nama yang kita anggap paling sesuai. Bebas saja. Domain paling aneh, paling panjang, dan paling susah diucapkan pun bisa jadi domain sebuah blog yang sukses, selama kita mau menginvestasikan waktu dan tenaga untuk membangun blog yang disukai pembaca.
Oh, one more thing, usahakan pilih domain yang masih tersedia .com-nya. Meskipun kamu mau pakai domain .id, misalnya, mengamankan domain .com rasanya masih perlu. Just to be on the safe side, that’s all.
Kamu punya tips memilih nama domain lain? Be sure to share your thoughts in the Comments section below!