Saya selalu bilang kalau yang menentukan bagus-tidaknya sebuah ponsel tidak terbatas pada spesifikasinya saja. Pengalaman pengguna jauh lebih penting dibanding spesifikasi di atas kertas; nyatanya, banyak ponsel dengan spesifikasi (dan harga) wah yang pengalaman penggunanya justru tidak begitu menyenangkan.
Ketika pertama membuka kemasan Acer Liquid Z330 dan melihat langsung ponsel ini, saya berusaha untuk tidak berharap banyak. Ponsel 4G dengan layar 4.5-inci dan spesifikasi yang tidak bisa dibilang istimewa, ah sepertinya saya tidak akan menyukai ponsel ini. Nyatanya, setelah mencoba menggunakan ponsel ini sebagai daily driver, saya justru menemukan banyak kejutan kecil yang menyenangkan.
4G Phone Yang Handal
Hal pertama yang membuat saya terkesan dengan Acer Liquid Z330 adalah dukungan untuk jaringan 4G. Dengan harga yang terjangkau, ponsel ini akan jadi entry banyak orang ke internet cepat di jaringan 4G. Berbekal chipset dari Qualcomm, kualitas konektivitas data dan kemampuan 4G-nya juga mumpuni.
Bahkan ketika ponsel saya yang lain sudah terpaksa beralih ke jaringan 3G yang kecepatannya lebih rendah, Acer Liquid Z330 tetap setia terkoneksi ke jaringan 4G. This was my first pleasant surprise, dan Acer Liquid Z330 menawarkan banyak kejutan lain.
Bicara soal chipset Qualcomm yang digunakan, Acer Liquid Z330 datang dengan Qualcomm Snapdragon 210 dan RAM 1GB, serta GPU Adreno 304. Ponsel ini memang bukan untuk penggunaan berat seperti bermain game 3D, tapi untuk penggunaan sehari-hari terasa menyenangkan sekali.
Tidak ada lag yang berarti meski si Z330 saya ajak menjalankan beberapa aplikasi sekaligus. Scrolling timeline Twitter atau Path memang terasa sedikit berat, tapi dua aplikasi ini memang terkenal butuh resource extra untuk berjalan lancar. Dari awalnya saya sudah bersiap kesal, I ended up quite liking the phone at the end of most days.
Kamera dan Audio Prima
Melihat design dan bentuknya, rasanya tidak sulit menebak kalau dua fitur yang dijagokan ponsel ini adalah kamera dan audio. Di bagian belakang, ada bukaan yang lumayan besar untuk speaker. Dengan dukungan DTS Sound, Acer Liquid Z330 memang menawarkan pengalaman audio yang lebih baik dari ponsel lain di kelasnya. Untuk sebuah ponsel entry-level, ini jelas kejutan lain yang menyenangkan.
Dua kamera yang disediakan di ponsel ini punya resolusi sama: 5-megapixel. Dilengkapi autofocus dan LED flash, kamera belakang Acer Liquid Z330 ini lebih unggul dari pendahulunya, Acer Liquid Z320. Not bad at all.
Kalau soal kamera, saya sadar kalau standard saya mungkin terlalu tinggi sih. Saya terbiasa berkutat dengan kamera mirrorless yang memang punya sensor jauh lebih besar. Kalau diteliti lagi, kamera Acer Liquid Z330 sebenarnya lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari. Ada mode Easy Capture yang biasanya kita kenal sebagai Intelligent Auto; dan mode ini berhasil mengambil gambar yang bagus meski di kondisi sulit.
Ingin memotret secara lebih serius? Acer Liquid Z330 juga dilengkapi mode manual, lengkap dengan kontrol exposure yang mendetail. Saya suka sekali performa kameranya di mode ini, terlebih karena saya jadi bisa menghasilkan foto kreatif sesuka hati. Selfie? No need to worry about that, karena kamera depannya juga sama bagusnya.
A Pleasant Experience Indeed
Dengan kejutan-kejutan kecil yang ditawarkan, Acer Liquid Z330 rasanya berhasil mengubah pandangan saya tentang ponsel entry-level. Iya, spesifikasinya memang tidak wah; harga yang ditawarkan juga sama sekali tidak menguras dompet. Tapi spesifikasi Acer Liquid Z330, dipadu dengan user interface dan pengalaman pengguna yang menyenangkan, sanggup membuat saya senyum-senyum sendiri.
The small surprises add up. Layar yang bagus, dengan IPS panel, kamera yang bisa diandalkan, serta fitur audio yang ditawarkan menjadikan ponsel satu ini jagoan kecil yang menyenangkan. Rasanya akan banyak pengguna yang akhirnya bisa merasakan jaringan 4G karena hadirnya Acer Liquid Z330 ini.
To find out more about this phone, go check out AcerID.com.