Saya selalu bilang kalau teknologi, khususnya gadget, lebih tentang gaya ketimbang isi. It’s style over substance, always. Itulah kenapa gadget dengan tampilan menarik, material yang punya kesan mewah, dan feel yang personal jauh lebih disukai pengguna.
Ketika Apple akhirnya merilis 12-inch Retina MacBook, I nearly fell off my chair. Ini laptop tercantik yang pernah saya lihat. Layar 12-inch Retina Display dan keyboard full size, tapi dengan bodi yang tipis dan ukuran yang tidak lebih besar dari 11-inch MacBook Air.
Sayangnya, kegembiraan saya berhenti sampai di situ. Melihat spesifikasi Retina MacBook 12-inch ini, saya kemudian jadi tidak tertarik. Terlebih menilik harganya. $1,299 untuk sebuah netbook dengan casing yang ringkas? I don’t think so.
Processor Dual Core dan FaceTime Camera 480p
Iya sih, technology should be about style over substance, tapi saya pribadi merasa Apple membawa konsep ini sedikit terlalu jauh. Processor yang dibenamkan di Retina MacBook ini ‘hanya’ Intel Core M dual-core. Kecepatannya pun tidak istimewa. Model paling murah yang berharga $1,299 hanya memiliki processor berkecepatan 1.1 GHz. Memang ada fitur TurboBoost dari Intel, but still…
Konyolnya lagi, Apple memutuskan untuk membenamkan kamera FaceTime yang kemampuannya terbatas di 480p. Come on! Bahkan iPod Touch yang sudah bertahun-tahun beredar saja punya kamera depan dengan kemampuan 720p. 480p is simply ridiculous!
Yang istimewa dari Retina MacBook ini hanya display-nya. Dengan resolusi 2304 x 1440 pixel, display Retina MacBook pasti jernih dan enak sekali dipandang berlama-lama. Gimmick seperti Force Touch Trackpad dan keyboard baru dengan mekanisme yang didesign sendiri oleh Apple juga tidak menarik.
Let’s not forget that this new MacBook only has one USB-C port. Untuk menggunakan charger, USB dan display external secara bersamaan, pengguna masih harus membeli adapter seharga $79. Saya selalu bilang kalau Porsche adalah perusahaan yang paling tahu bagaimana caranya mendapatkan lebih banyak uang dari pelanggan untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu biaya extra. I think Apple is now much better than Porsche at ripping off their customers.
You still need some substance…
Penasaran, saya mencoba mencari laptop lain yang juga menggunakan Intel Core M processor. Beruntung saya akhirnya bisa mencoba laptop keluaran Lenovo dengan spesifikasi yang sedikit lebih baik dari Retina MacBook. Ternyata memang tidak jelek. Intel Core M masih sanggup diajak photo editing di Photoshop CC. Laptop milik Lenovo juga punya resolusi yang lebih besar dari Retina MacBook. Jangan berharap bisa mengedit video atau melakukan aktivitas computing berat lainnya sih.
Dengan harga $100 lebih murah, Lenovo yang saya coba juga punya layar lebih besar dan dengan resolusi yang lebih besar juga. Touchscreen lagi! Tidak hanya itu, ada port melimpah yang siap digunakan, JBL Stereo Speakers, dan 256GB SSD. Sstt…Lenovo ini bahkan lebih tipis dari Retina MacBook. Tidak perlu menghabiskan ekstra $79 hanya untuk menghubungkan laptop ke display external, karena sudah tertanam juga port HDMI.
Design Retina MacBook terbaru ini memang cantik. Cantik sekali. Apalagi yang Space Grey. Damn! But I’m afraid the body is writing checks that the rest of the laptop can’t cash.
Saya malah jadi lebih tertarik dengan generasi terbaru Apple MacBook Air 13-inch. Dengan processor yang lebih baru, Intel Graphics 6000 dan 256 GB flash storage yang lebih cepat, MacBook Air adalah pilihan yang lebih masuk akal. Even better, harganya juga lebih terjangkau dari Retina MacBook 12-inch.
So, what do you think? Has Apple gone too far this time?