Ary Mozta

Mencoba Jualan di Bukalapak.com

Sebagai #ReviewerKere (shout out to bangMouldie @SobatHAPE), nggak mungkin semua handphone atau gadget yang saya review saya pakai sendiri. Setiap selesai review, biasanya gadget-gadget yang direview saya jual ke teman atau jual online. Biasanya sih saya mengandalkan FJB salah satu forum terbesar di Indonesia, tapi karena kasus belakangan ini, FJB jadi sepi sekali.

Kebetulan saya baru mencoba Bukalapak.com untuk membeli beberapa barang. Jadilah terpikir untuk menjual gadget yang sudah tidak saya pakai di buka lapak. Bagaimana pengalaman saya?

Proses Pendaftaran & Buka Lapak Yang Mudah

Jujur saja, sebelum memutuskan untuk mencoba jualan di Bukalapak.com, saya mencoba beberapa marketplace lain. Hasilnya? Kebanyakan berhenti di proses registrasi. Proses registrasi sebagai merchant atau seller terlalu rumit di marketplace-marketplace itu, dan saya nggak cukup sabar (iya, maaf maaf).

Ketika mencoba Bukalapak.com, saya lebih banyak sibuk senyum-senyum sendiri. Ternyata saya tidak perlu repot-repot melalui proses registrasi yang rumit. Hanya beberapa menit, saya sudah siap jualan. Saya juga diminta memasukkan nomor rekening untuk menerima hasil penjualan saya.

Di Bukalapak.com, saya juga bisa jualan via Android app-nya. Foto dengan ponsel, kemudian langsung upload ke Bukalapak.com. Bisa ditebak, beberapa gadget yang saya jual langsung terpampang rapi tanpa perlu berlama-lama upload atau bikin lapak yang rumit.

bukalapak-1

Barang Laku Bikin Happy!

Karena nggak pernah jualan di Bukalapak.com, saya berusaha menekan ekspektasi saya serendah mungkin. Beberapa hari deh baru laku, yang penting ada yang lihat. Enaknya, saya bisa lihat sudah berapa kali barang saya dilihat orang. Saya juga bisa menambahkan discount; kalau tiba-tiba butuh uang, menurunkan harga barang dengan memberi discount bisa banget jadi pilihan.

Lapak yang saya buat di pagi hari seperti sepi pelanggan. Iya sih, gadget yang saya jual spesifik sekali. Ponsel Blaupunkt Sonido X1+ memang bukan ponsel yang dicari semua orang, sementara sepatu boots yang saya jual ukurannya 46. Jarang kan ada orang yang kakinya sebesar saya?

Sore itu…. (halah!)

Tiba-tiba ada notifikasi dari app Bukalapak.com. “Ada pesan baru,” katanya. Ternyata ada yang menanyakan sepatu yang saya jual. Wah, asyik nih! Tidak pakai lama, si pembeli langsung menyatakan ingin membeli. Selang beberapa waktu, saya menerima konfirmasi kalau pembeli sudah melakukan pembayaran. Detail alamat pengiriman dan hal lain juga tersedia lengkap.

Ini bahkan lebih mudah dari jualan di forum!

Fungsi Escrow dan Withdrawal

Di setiap transaksi, Bukalapak.com bertindak sebagai semacam rekening bersama atau escrow. Jadi, ketika pembeli melakukan pembayaran, pembayaran itu ditujukan ke rekening Bukalapak.com. Penjual akan mendapat konfirmasi ketika dananya sudah masuk.

Langkah selanjutnya adalah pengiriman barang. Ketika barang yang dikirim sudah diterima, pembeli bisa kembali melakukan konfirmasi. Kalau barangnya cocok dan seusai harapan, uang dari pembeli akan langsung masuk ke Dompet penjual di Bukalapak.com.

Ketika terjadi dispute, baik pembeli maupun penjual sama-sama dilindungi. Pembeli tidak perlu takut kehilangan uangnya, karena dana masih tersimpan dengan aman di Bukalapak.com. Di sisi lain, penjual juga tidak perlu takut barangnya tidak dikirim kembali, karena dana tidak akan dikembalikan ke pembeli tanpa konfirmasi dari penjual.

Model transaksi seperti ini menurut saya adalah yang paling aman. Ketika penipuan online jadi semakin marak seperti sekarang, transaksi lewat escrow Bukalapak.com bisa jadi pilihan. Aman!
Nah, bagi penjual, kecepatan proses withdrawal tentu jadi pertimbangan sendiri. Sebagai seller, saya sudah coba sendiri nih. Lihat saja, request withdrawal dari app Bukalapak.com pagi hari, jam 12an uang sudah masuk di rekening BCA.

Kayanya saya akan sering jualan di Bukalapak.com nih.

Exit mobile version