Let me tell you a story about my Mom. Dia memang bukan orang yang paling update soal teknologi, tapi dia masih belajar banyak hal sampai sekarang. She’s on social media, biasanya buat stalking akun anak-anaknya. Dia fasih buka-buka YouTube, sekadar cari video ceramah Mamah Dedeh atau tontonan yang lucu. Dia juga mulai pakai Uber dan Go-Jek dan aktif di WhatsApp keluarga.
She uses two phones; really old phones. Yang pertama adalah BlackBerry Bold 9900 yang akan segera masuk masa pensiun (baca: sudah mulai renta dan sering bermasalah). Ponsel satunya adalah Samsung Galaxy S4, hadiah ulang tahun dari Abah dan anak-anaknya beberapa tahun lalu. Lagi-lagi, ponselnya yang ini juga lebih sering bikin keki.
Needless to say, she needs a new phone. Jadilah gue iseng, coba cari-cari ponsel yang pas buat Mama. Setelah banding-banding lumayan lama, pilihan gue jatuh pada Lenovo VIBE P1 Turbo.
Baterai Besar & Performa Maksimal
Kriteria gue cari ponsel buat mama sebenarnya spesifik. Gue butuh ponsel dual-SIM yang bisa 4G, baterainya besar, kameranya bagus, layarnya jernih dan lega (5.5-inch minimal) dan interfacenya nggak ribet. Gue juga butuh ponsel yang bisa langsung dipakai out of the box, bukan ponsel yang harus flashing-flashing atau uprek-uprek sana-sini.
Awalnya karena feeling, tapi gue coba beli Lenovo VIBE P1 Turbo. Hal pertama yang gue suka adalah bentuknya, simple tapi cantik. Lenovo juga berbaik hati menyertakan hardcase dan screenguard di paket penjualan, jadi setidaknya Mama nggak harus langsung belanja aksesoris. Well, pasti dia beli case lain yang lebih lucu sih, tapi hardcase dan screenguard di box penjualan VIBE P1 Turbo ini adalah sentuhan yang menarik.
Layarnya juga oke. Gue terkesima sama betapa jernihnya layar Lenovo VIBE P1 Turbo. Dengan resolusi Full HD dan ukuran 5.5-inch serta bezel yang nggak terlalu besar, layar VIBE P1 Turbo ini salah satu yang terbaik yang pernah gue coba. Layarnya sudah dilindungi Gorilla Glass 3, jadi sebenarnya screenguard nggak diperlukan lagi karena lapisan kacanya cukup kuat.
Kombinasi Qualcomm Snapdragon 615 dan RAM 3GB bikin ponsel ini nyaman digunakan sehari-hari. Ada Secure Space juga, fitur yang memungkinkan pengguna punya dua desktop terpisah. Ini berarti Mama bisa pakai dua WhatsApp, dua BBM dan aplikasi-aplikasi lain secara berbarengan. Si Galaxy S4 dan BlackBerry Bold bisa diganti sekaligus. Great!
Nggak cuma itu, masih ada slot microSD. Mengingat Mama nggak pernah-pernahnya menghapus foto di ponsel, gue jadi beli memory card Class 10 berkapasitas lega buat jaga-jaga. Internal memorynya sendiri 32GB, jadi sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk pengguna kebanyakan.
And then there’s the battery. Lenovo VIBE P1 Turbo punya baterai 5.000mAh dan fitur Quick Charge. Kombinasi keduanya bikin ponsel ini juara dalam hal daya tahan baterai. Dengan pemakaian berat plus dipakai tethering seharian, VIBE P1 Turbo masih bisa bertahan sampai malam dengan sisa baterai di kisaran 20%. Selama nyobain ponsel ini, gue selalu bisa mendapatkan Screen-On Time lebih dari 5 jam.
Quick Charge bikin ngecharge jadi cepet juga. Dari 2% sampai penuh, Lenovo VIBE P1 Turbo cuma butuh sekitar 2 jam charging time saja. Dibanding ponsel lain yang kapasitas baterainya lebih kecil, this is actually quite impressive.
Good, but Not Perfect
Tentunya ponsel ini juga punya kekurangan. After all, kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata (channeling Mamah Dedeh). Yang paling mengganggu buat gue adalah UI-nya. Gue nggak pernah suka UI Lenovo yang gonjreng bin menor-menor blonteng-blonteng. Icon-iconnya jadi kelihatan ‘murah’ karena warnanya terlalu gimana gitu. Ada beberapa theme yang bisa dipilih sih, tapi nggak ada yang gue suka.
Hal lain yang nggak bikin gue happy adalah kamera depannya. Don’t get me wrong. Lenovo VIBE P1 Turbo punya kamera belakang yang oke. Bahkan di kondisi pencahayaan yang sulit, gue masih lumayan seneng lihat hasil fotonya.
Yang payah justru kamera depan. Good, but not great. Gue lebih ngerasa kalau ini adalah masalah di software, bukan di sensor. Harusnya, Lenovo bisa sedikit meningkatkan kualitas hasil foto kamera depan ponsel ini lewat software update.
Speaking of software updates….
Android 6.0 dan Motif Tersembunyi
Ketika gue pertama menyalakan ponsel ini, ada notifikasi update ke Android 6.0 Marshmallow. Proses updatenya lumayan cepat, meskipun ukuran file updatenya besar (1.6GB). Selain proses update ini, nggak ada lagi setup yang ribet. Gue lumayan yakin kalau ponsel ini cocok buat Mama setelah coba sendiri. It’s easy enough to use and works really well as an everyday, daily-driver device.
Sepertinya gue memilih ponsel yang tepat. Selesai uji coba, ponsel ini gue bungkus lagi, kemudian gue kirim ke rumah Mama. I was glad to know that she loves it as much as I do. Dia suka warna dan designnya. Nggak butuh waktu lama juga buat Mama untuk bedol desa dari dua ponsel lamanya ke Lenovo VIBE P1 Turbo ini. Satu-satunya kendala cuma SIM card. Mama masih pakai SIM card ukuran normal dan micro, sedangkan dua slot yang disediakan di VIBE P1 Turbo ini ukurannya nano.
Honestly, ada satu lagi alasan kenapa gue pilih ponsel ini. Lagi ada promo Jalan Bareng Lenovo sampai 31 Desember 2016. Kalau beli beberapa seri ponsel Lenovo seperti VIBE Shot, VIBE K4 Note dan VIBE P1 Turbo ini, kamu berkesempatan menangin trip gratis ke destinasi impian. Mau ke Labuan Bajo? Atau Wakatobi? Bisa. Gue sudah lama ingin bawa Mama jalan-jalan berdua. Siapa tahu kan jodoh dengan trip dari Lenovo?
Lagi ada holiday promo juga, dengan bonus gratis seperti headphone Urbanears Humlan dan earphone dari JBL untuk pembelian seri VIBE dari Lenovo. Ponselnya buat Mama, hadiahnya buat gue.
2 Comments
Eh buyet itu batrei udah 5000 aja, tahan sama kayak gw yaaaa hua hua
Btw kalo nyokap ku karena tau nya cman nelp doang, pake nokia jadul dah cukup hehehe
Mamaku makin lama makin gaul, udah bisa socmed sama YouTube-an sekarang. Makanya perlu yang batrenya gede, mas Cum. Lah kuota aja lebih cepet si Mama abisnya.