Into the World of Bitcoin

Sudah sejak 2008, saya bekerja sambilan sebagai penulis artikel berbahasa Inggris untuk beberapa client dari luar negeri. Ghostwriter, istilahnya. Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang glamour, tapi penghasilannya lumayan. And I love sitting in a corner somewhere, writing and not having to worry about anything else.

Sejak 2008 juga, setiap selesai satu project, saya mengirimkan PayPal invoice ke pemesan artikel. Selang beberapa hari – kadang beberapa jam – saya bisa menerima pembayaran via PayPal. Beberapa kali akun PayPal saya diblok tanpa alasan yang jelas, tapi saya selalu kembali ke PayPal karena para client sudah nyaman dengan cara pembayaran ini.

I’ve heard about Bitcoin before, tapi tidak pernah terpikir untuk mencoba. I don’t really need to use Bitcoin before. Sampai suatu hari, salah satu client tiba-tiba menanyakan soal menerima pembayaran via Bitcoin.

“I can pay you faster if you accept Bitcoin. Do you mind humouring the idea?”

“Sure!”

Padahal sama-sekali nggak pernah pakai Bitcoin sebelumnya.

Akhirnya sibuk Googling sana-sini. Ternyata, menerima (dan melakukan) pembayaran dengan Bitcoin nggak sesulit itu.

BitX (BitX.co)

Setelah mencari-cari beberapa alternatif supaya saya bisa menerima pembayaran lewat Bitcoin dengan mudah, ketemulah saya dengan BitX.co dan aplikasi BitX (iOS & Android). Lewat aplikasi ini juga saya membuat akun (dompet sih lebih tepatnya) Bitcoin pertama saya.

Lumayan kaget juga, karena ternyata membuat Bitcoin wallet itu mudah sekali. Saya bahkan bisa membuat beberapa wallet sekaligus, supaya saya bisa memisahkan penerimaan dari sumber yang berbeda.

Di app BitX, saya juga bisa melihat kurs Bitcoin langsung ke Rupiah. App ini juga mendukung withdrawal ke rekening bank lokal; deposit dari bank lokal kalau kita ingin membeli Bitcoin juga didukung dan prosesnya sangat mudah.

BitX sendiri didukung oleh Naspers dan Digital Currency Group. Sepertinya startup ini juga didukung orang-orang hebat jebolan perusahaan besar seperti Google dan PayPal. I don’t see a reason not to trust them. Lagian, saya tidak berencana menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar, hanya perlu menerima pembayaran dan withdraw ke rekening bank lokal.

My First Bitcoin Payment!

“I’m ready to accept Bitcoin payments.”

“Cool! I need 3 articles on home insurance. You can pick the angles. Send me your Bitcoin wallet address and email the finished articles as usual.”

“Got it. I’ll get started right away.”

Sejurus kemudian, muncul notifikasi dari BitX app; saya menerima pembayaran. Konversi dari USD$ ke Bitcoin dilakukan dengan menggunakan kurs dari Preev.com. Setelah dikurs, saya menerima 0.1394 Bitcoin.

Proses menerima pembayaran berlangsung sekitar 1-2 jam. Ini karena Bitcoin mewajibkan 3 verifikasi sebelum pembayaran bisa ditransfer dengan sempurna. Setelah 3 verifikasi diterima, dana sebesar 0.1394 Bitcoin tadi muncul di saldo Bitcoin saya.

Langkah selanjutnya adalah withdraw Bitcoin ke rekening bank lokal. BitX menjanjikan proses withdrawal yang cepat, bahkan bisa selesai di hari yang sama. Sounds promosing. Karena saya tidak dikenakan biaya ketika menerima Bitcoin, saya menduga proses withdraw ke rekening bank lokal yang akan dikenakan biaya tambahan.

Dugaan saya benar, tapi biayanya tidak sebanyak yang saya bayangkan. Hanya Rp 25.000 untuk setiap withdrawal. Setelah dihitung, fee menerima transaksi lewat Bitcoin – bahkan sesudah kurs dan lain-lain – masih lebih kecil dari fee menerima pembayaran lewat PayPal. Not bad. Not bad at all.

Sebenarnya masih ada banyak apps dan layanan lain untuk menerima dan mengelola Bitcoin. Sekarang, semakin banyak juga merchant yang menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran.

Are you a Bitcoin user? App mana yang kamu pakai?  Cerita pengalaman kamu di Comments yaa.

2 Comments

  1. “I don’t see a reason not to trust them.” – Hey, prevention is better than a cure! Itu kenapa saya di twitter ngasih saran untuk pake exchange lokal, jadi kalok ada masalah gampang nyarinya. XD

    Udah beberapa exchange global yang bangkrut (or pulled an exit scam) gara-gara ‘kena hack’. Terakhir Cryptsy sekitar beberapa hari yang lalu, 13 ribu BTC + 300 ribu LTC (= $10M) lenyaaaap.

    BTW, salam kenal! Ternyata ada juga orang Indonesia yang pake Bitcoin sebagai alat pembayaran, bukan untuk di jual-beliin doang. Now that’s a good news. 🙂

    • Salam kenal juga, mas Sapta. Thank you for your input.

      I’ve heard about the failing exchangers. Waktu awal memang fokusnya lebih ke yang gampang dan cepat, karena memang nggak pernah pakai Bitcoin sama sekali. Kebetulan ketemuanya BitX.

      Akan coba bitcoin.co.id dalam waktu dekat.

Leave A Reply

Navigate