Advan T3X: A Pleasant Surprise

Okay, saya punya pengakuan. Bukan, ini bukan soal mengakui status jomblo saya; everyone knows that. Saya harus mengakui kalau saya tidak pernah tertarik dengan tablet – atau smartphone – dari brand non-mainstream. Entahlah, seperti tidak yakin kalau mereka cukup bagus. Inilah kenapa saya cukup skeptis ketika kemudian diberi kesempatan untuk mencoba Advan T3X, tablet terbaru dari perusahaan yang berbasis di Jakarta ini. I was proven wrong almost immediately.

Dapat apa saja sih?

Advan cukup royal dalam hal paket penjualan. Selain charger, Advan T3X juga disertai kabel USB on-the-go. Penggunaannya pun cukup mudah. Colok flash disk, keyboard, mouse, atau bahkan external hard drive (berpower tambahan) ke Advan T3X menggunakan kabel USB OTG, dan semuanya terdeteksi dalam hitungan detik.

Bagus nggak bentuknya?

Hal pertama yang saya perhatikan ketika mengeluarkan Advan T3X dari boxnya adalah bobotnya yang relatif ringan. Bezel di sekitar layar T3X juga lumayan lebar, tapi yang satu ini saya justru suka. Tidak perlu lagi khawatir jempol saya bikin berantakan layar layaknya mantan bikin berantakan hati ini; curhat detected. Kombinasi ini, ditambah konstruksi Advan T3X yang kokoh dan back panel-nya yang punya finishing premium, membuat tablet ini nyaman sekali digenggam.

Mungkin Advan T3X bukan tablet tercantik yang beredar di pasaran, tapi jelas tablet ini jauh dari kata bulky.

Fiturnya bagaimana?

Advan T3X dilengkapi layar  8.9-inci dengan resolusi Full HD. Iya, 1920 x 1080 pixel. Layarnya berteknologi IPS dan mendukung multi-touch. Advan sepertinya memang fokus pada performa layar yang prima, karena tablet ini didesain agar mumpuni memberikan pengalaman multimedia ke penggunanya. Menonton film HD, browsing, sampai membaca majalah semua bisa saya kerjakan dengan nyaman.

Biasanya tablet atau smartphone bermerk lokal sering dikeluhkan keakuratan layar sentuhnya. Ini bukan rahasia. Banyak pengguna mengeluhkan layar sentuh mereka yang lambat merespon input. I’m glad to inform you that Advan T3X is fairly responsive. Ini berarti mengetik, membalas email, dan beberapa pekerjaan lain juga bisa dilakukan di tablet ini dengan nyaman.

Kecepatan Advan T3X dalam merespon input dan menjalankan aplikasi bukan hanya karena layar sentuhnya bagus, tapi juga karena quad-core processor 1.5 GHz plus RAM 1GB yang dibenamkan di tablet ini. Ada juga PowerVR SGX 544 GPU untuk kemampuan grafis 2D & 3D yang mumpuni. Game-game berat seperti Asphalt 8: Airborne bisa dimainkan tanpa kendala.

Saya sangat menikmati mengedit foto di tablet ini. Koneksi ke kamera mirrorrles saya via WiFi berjalan tanpa kendala. Advan T3X juga dengan setia menemani saya mengutak-atik foto high resolution di aplikasi seperti Snapseed dan Pixlr Express tanpa kendala.

Multitasking? Check. Berpindah dari satu app ke app lain, menjalankan beberapa app berat, semua smooth. Jangan lupa, Advan T3X juga punya kamera belakang 8-megapixel (dengan kamera depan 2-megapixel), Bluetooth V.4.0, Wi-Fi 802.11 b/g/n, serta internal storage 8GB; pengguna diberi opsi untuk menambah kapasitas storage lewat slot MicroSD.

Sudah? Belum. Advan T3X juga menawarkan fungsi telepon dan SMS lewat dua slot SIM yang tersedia. Iya, dual-on! Slot SIM1 mendukung konektivitas 3G, menjanjikan pengguna akses ke internet cepat kapan saja; selama operator yang dipakai tidak merusak suasana, tentunya.

Done? No! Masih ada baterai super besar: 6.000mAh. Beberapa hari menggunakan Advan T3X untuk menonton film kapan saja saya terjebak macet, bermain game, browsing-browsing, Twitteran, mengedit foto, bahkan beberapa kali mengambil gambar, tidak pernah sekalipun saya kehabisan baterai. Malah sempat lupa ngecharge dan si T3X tetap setia menemani.

Habis fiturnya? Beluuuuuum! Jangan lupa kalau Advan T3X juga punya port HDMI, jadi bisa digunakan sebagai pemutar video dan dihubungkan dengan layar yang lebih besar.

Advan seperti berusaha membenamkan sebanyak mungkin fitur ke dalam tablet ini. I’m impressed tablet ini tidak berubah jadi sebesar dan seberat yang saya bayangkan.

A Pleasant Surprise…

Seperti saya bilang di awal review ini, I was proven wrong. Dari beberapa hari mencoba Advan T3X, tablet ini cukup membuat saya senang. Sepertinya malah T3X akan jadi penghuni tetap tas saya, simply because it’s pleasant to use and quite reliable. I’m officially #InLoveWithT3X. Bayangkan betapa terkejutnya saya ketika tahu kalau harganya di bawah Rp 2.500.000!

9 Comments

  1. What’s your opinion on this tablet as an e-book reader gadget? Any problem installing apps from play store? Cheers!

    • Untuk install apps dari Play Store, sejauh ini tidak ada masalah. Resolusi Advan T3X ini universal (1920 x 1080 pixel), jadi kecil kemungkinan ada Android tablet apps yang tidak compatible.

      As for using this tablet as an ebook reader, layarnya nyaman untuk membaca kok. I use several PDF readers and test it to read magazines. Page turn masih ada lag, tapi di Nexus 5 pun memang nge-lag, dan tidak seberapa mengganggu.

      Hope this helps.

  2. Punya saya kok lemot bangat ya bahkan lebih lemot dibanding hp cina harga 600 ribuan

    • Masa lebih lemot dibanding hp cina 600 ribuan? Pengalaman saya dengan tablet ini nggak begitu. 🙂

  3. wah seriusan tuh kapasitas batrenya sampe 6000 mAh?? bisa jadi powerbank tuh :))

  4. Kok gabisa mindah aplikasi di sd card otomatis ya?
    Apa ada caranya? Kalo ada tolong kasih tau ya

Leave A Reply

Navigate