Coolpad Sky 3: All-Rounder Yang Menarik

Kalau ada satu hal yang selalu bikin terkesima dari ponsel-ponsel Coolpad, it’s the design. Hampir semua ponsel keluaran Coolpad belakangan ini designnya keren-keren. Terlihat simple dan elegan, dan nyaman sekali digenggam tangan. Coolpad Sky 3 yang gue coba kali ini juga sama.

I mean, look at it! Rasanya nggak ada yang mengira kalau ponsel ini duduk manis di range 2 juta-an. Gue suka layoutnya secara keseluruhan. Tombol Power di sisi kanan dan tombol Volume di sisi kiri adalah kombinasi yang menarik. Di bagian depan juga nggak ada tombol capacitive, jadi bezel terlihat lebih kecil.

Speaking of bezels, dalam kondisi layar mati, Coolpad Sky 3 terlihat seperti tidak memiliki bezel. Layarnya membentang penuh dan lapisan kaca 2.5D di bagian depannya bikin ponsel ini jadi sleek banget. Sayangnya kemudian muncul bezel hitam di sekeliling layar ketika dinyalakan. Not bad, but it could be better.

Still, you really have to give credit to Coolpad. Coolpad Sky 3 ini masih menggunakan plastik sebagai material utama, tapi ponsel ini tidak terasa seperti ponsel plastik yang murah. Finishing a’la metal dan warna emasnya oke.

A Good All-Rounder

Coolpad memadukan chipset MediaTek MT67355P dengan RAM 2GB dan GPU Mali T720. Artinya? Ponsel ini bisa menjalankan app-app yang umum dipakai tanpa kendala. Multitasking juga terasa lancar, terlebih karena CoolUI 8.0 di ponsel ini nggak berat-berat banget.

Social media, web browsing dan aplikasi multimedia bisa berjalan dengan lancar. Berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain yang terasa sedikit berat, tapi masih acceptable untuk ponsel dengan RAM 2GB. UI di ponsel ini terasa responsif dan gesit, meskipun bukan yang tercepat di pasaran.

Rasanya Coolpad Sky 3 ini memang dibuat untuk jadi all-rounder – ponsel yang nyaman digunakan sehari-hari – yang menyenangkan. Beberapa fitur yang tertanam di ponsel ini, seperti support untuk microSD hingga 128 GB dan processor yang sudah 64-bit, juga menegaskan hal yang sama.

Gaming juga nyaman di ponsel ini, selama si Coolpad Sky 3 nggak diajak nge-game berat. Beberapa game 3D yang umum seperti Need for Speed: Tahu Bulat juga masih bisa berjalan lancar. Ingat ya, jangan diajak nge-game berat. Apalagi mikir berat merencanakan masa depan. Nanti dia stress.

Fitur Fotografi Oke dan Baterai Awet

Coolpad cukup cerdik membenamkan dua kamera 8-megapixel di Sky 3 ini. Satu di depan, dan satu di belakang. Kamera belakangnya masih masuk kategori oke untuk ponsel di range harga ini, terutama karena dilengkapi lensa dengan aperture f/2.0 di belakang. Kamera depannya juga oke untuk selfie-selfie. Good, but not special. UInya saja yang sedikit lambat, ada jeda yang lumayan terasa dari waktu kita tap di shutter button hingga fotonya diambil.

Yang terasa istimewa justru daya tahan baterainya. Baterainya awet. Banget. Kombinasi layar 5.5-inch 720p dan chipset yang irit daya bikin ponsel ini awet dipakai seharian. Untuk pemakaian normal, saya masih bisa dapat hingga 13-14 jam pemakaian. Charging juga tidak terasa lambat.

Menariknya lagi, ponsel ini mendukung dual-SIM dual 4G. Masih butuh sedikit trik untuk mengaktifkan mode 4G di Coolpad Sky 3, tapi prosesnya sangat sederhana. Karena Coolpad juga sedang bangun pabrik di Indonesia, rasanya update berikutnya 4G akan aktif resmi tanpa perlu diutak-atik.

Harganya? Coolpad Sky 3 dipasarkan di harga Rp. 2.300.000. Untuk ponsel dengan garansi resmi, support 4G, dan kemampuan seperti Sky 3 ini, rasanya memang Coolpad Sky 3 jadi pilihan all-rounder yang menarik. Setidaknya, setelah sebulan lebih menggunakan ponsel ini sebagai daily driver – seperti ponsel-ponsel lain yang saya review – saya belum ingin marah-marah atau merasa terganggu. Good one.